Skip to main content

Mulai baca lagi

Mulai baca lagi

Kegiatan membaca bukuku nyambung lagi. Hehehehe senengnya. Masih ingat dengan orang Korea itu kan. Nah, ceritanya dia juga penggemar buku, jadi waktu aku ajak jalan-jalan ke gramedia, dia menawari aku untuk memilih buku yang aku inginkan. Hehehehe, ini sih kayak kejatuhan durian. Beberapa hari sebelumnya aku udah ngeceng beberapa buku. Seperti biasa, cukup ditulis dulu di HPku. Nah, ada satu buku yang tebel dan harganya agak ajib. Pas, dia nawari untuk membelikan aku buku, langsung aja aku pilih buku itu. Judulnya "THREE CUPS OF TEA".Kalo bagi adiku dan muridku yang hobi baca komik dan ogah baca buku tak bergambar, wuih buku ini mengerikan. Sebenarnya aku ga langsung baca buku itu karena biasa urusan murid. Adiku, Nia dia yang baca buku itu duluan. Dia bilang ini buku yang bagus. Setelah aku dapet hari libur, langsung tancap baca buku seharian. Aku ga nyangka isinya dalam sekali. Buku ini memceritakan tentang seorang pendaki gunung dari Amerika yang tadinya mau mendaki puncak K2 tapi dia malah tersesat di suatu desa di daerah kaki gunung Himalaya. Namanya Greg Mortenson. Dia terdampar di sebuah desa bernama Korphe. Di sana dia bertemu dengan penduduk asli suku Balti. Di tempat ini tanpa dinyana dia diterima dengan sangat hangat oleh keluarga Haji Ali.

Saat diajak jalan-jalan mengitari desa ini, dia terkejut melihat sebuah kenyataan yang menyayat hati. Ketika itu dia minta ditunjukan sekolah di desa itu. Tapi yang dia lihat hanyalah sekelompok anak yang sedang duduk melingkar di atas es yang dingin. tidak tampak seorang gurupun di sana. Melihat kenyataan itu, dia langsung menjanjikan sebuah sekolah bagi desa Kophe.

Kembali ke Amerika, dimulailah perjuangannya untuk mencari dana guna mewujudkan janjinya pada Haji Ali. Dia mengirimkan 500 surat lebih termasuk ke para artis dan Oprah kalo tidak salah. Tapi dia hanya menerima satu jawaban dukungan saja. Barulah saat suratnya dimuat di newsletters para pendaki gunung, dia menerima dukungan yang sangat dia tunggu-tunggu itu. Si pemberi dana sudah menduga dia tidak akan menerima dukungan dari manapun karena dia membangun sekolah bagi orang Muslim. Setelah kejadian 11 September beberapa kelompok agak sensi sama orang Muslim. Dr. Jean Hoerni, nama dari pendonor bagi sekolah yang akan didirikan Greg di Korphe, merasa tergugah melihat semangat Greg untuk mendirikan sekolah bagi Muslim nun jauh di sana, di kaki langit.

Ternyata setelah mendapatkan uang dari Hoerni, perjuangan Greg belum selesai. Tak semudah itu dia bisa mewujudkan janjinya pada Haji Ali. Ada tipu daya, ada hambatan alam, ada perselisihan, ada larangan, yang semuanya berhasil dia hadapi dengan bantuan teman-teman barunya di Pakistan itu. Dia juga malah berhasil mendirikan sekolah di daerah lainnya. Dia juga berjalan-jalan ke Afganistan untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak pengungsi korban perang. Saat berada di Afganistan, dia merasa hancur melihat masyarakat sipil korban peperangan Amerika dengan Taliban. Dia merasa Amerika telah memperlakukan rakyat Afganistan dengan buruk sekali. Amerika hanya menghitung jumlah musuh yang berhasil mereka taklukan tapi mereka tidak menghitung jumlah rakyat sipil yang menjadi korban. Serta janji bantuan yang tidak sepenuhnya sampai pada rakyat Afganistan. Beberapa guru gajinya ditidak dibayarkan. Greg berang. Dia langsung menanyakannya pada pemerintah Amerika. Jawabannya.....

Dengan berbagai tantangan yang dia hadapi, dia tak surut untuk terus mendirikan sekolah di daerah terpencil di Pakistan, khususnya sekolah Putri. Karena menurut Greg, terorisme itu hanya akan bisa dihadapi dengan membasmi kebodohan melalui pendidikan.

Pokoknya buku ini wajib dibaca. Aku sampai menangis saat membaca buku ini padahal bukan cerita romantis hehehehe. Rencananya ingin membaginya di rapat guru nanti.

Trus buku kedua yang aku baca adalah Perempuan SuciHmmm, membaca buku ini serasa terbayang film India. Aku malah skip beberapa halaman. Asal aku dapet intinya, aku lewat saja halaman yang lainnya. Intinya tentang Male domination dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh Zari Bano adalah korban dari Male domination itu. Dia dijadikan Perempuan suci, seperti biarawati, karena adik laki-lakinya meninggal. Dia yang harus mewarisi seluruh kekayaan keluarga dan dia tidak boleh menikah. Padahal saat itu dia sudah dilamar oleh seorang pria yang dia cintai akhirnya. Dia bernama Srikander. Sang pria merasa dikhianati oleh Zari Bano. Tapi Zari Bano pun tak kuasa menolak keingingan ayahnya dikarenakan harga dirinya sendiri.

Saat adiknya meninggal, dia diminta untuk menikah lagi dengan mantan tunangannya itu yang kebetulan juga menjadi suami adiknya. Tentulah dia marah-marah. Dia mulai merasakan kebingungan. Dari wanita suci yang tidak mengenal pria harus berubah menjadi seorang istri. Kalo ga gila juga udah untung. Akhir cerita well, just like most Indian Movies, they live happily ever after hehehehehe....

Buku ketiga yang kubaca yaitu "The NakedTraveler".
Sebenarnya buku ini udah lama muncul sama seperti perempuan suci tapi aku telat bacanya. Aku suka banget cerita-cerita perjalanan Trinity. Kerenlah...jadi ngiri aja. Banyak kejadian-kejadian lucu yang dia alami selama backpacking.

Backpacking....is it going to remain as a dream only? Mudah-mudahan ngga sih.
Selanjutnya aku akan baca buku Princess 3 punya Noe. Asyik, ga sabar nunggu libur nih....


Comments

Popular posts from this blog

프라이팬 놀이/Frying Pan Game/BTS

Playing Frying Pan Game/BTS We played a new game called Frying pan game (프라이팬 놀이) with our Korean guests in our Korean Class. It was fun. It’s like catching the mouse game. We learn the Korean numbers in the same time.  Say, if your friend mentions your name and the number, you have to mention your name according to the number he/she mentions previously.  For example, if your friend says "Dana dul (2)", so you have to say your name twice, "Dana...Dana" and so on and so on. If you make a mistake, well, you get the punishment. The type of the punishment depends on the agreement of the players. They are many types, trust me. Just choose one.  This game was played on one of the TV programs in Korea hosted by Kang Ho Dong (강 호 동), Hye Ryong said. 재미 있네요. 우리 애들이 놀이를 좋아해요.  But hey! BTS too played this game on one of their TV shows.  You can check out the video  here  So far, we have learned many Korean games. Mostly we got from Korean T

Bungeoppang a.k.a Taiyaki

Bungeoppang a.k.a Taiyaki “ What did Archimedes say? “Eureka”. I would like to borrow his word for my little success although I didn’t invent anything. ”     Aku udah bingung banget cari resep Bungeoppang , kue isi pasta kacang merah berbentuk ikan. Coba beberapa resep tetep tak sukses. Lalu aku tengok resep sodara tuanya Bungeoppang , Taiyaki . Ceritanya dulu orang Jepang yang memperkenalkan Taiyaki ke Korea saat jaman pendudukan mereka dulu. Nah, kalo orang Korea bilang Bungeoppang itu sama a ja  dengan Taiyaki . Untuk sejarah   Taiyaki dan Bungeoppang bisa dicari di Wikipedia . Infonya lengkap.   Back to my story Nah, setelah tidak berhasil dengan resep sebelumnya (kegagalan dijamin ada dipihak pembuat kuenya bukan di pembuat resep ^^;) aku kemarin iseng dan penasaran cari resep Bungeoppang dalam bahasa Korea tapi ga dapet. Ada sih satu tapi ga detail dan aku ga ngerti. Trus aku cari resep sodara tuanya aja, Taiyaki. I am lucky. Aku dapet beberapa resep Taiyaki. S

Dora The Explorer Dan Oreo Termahal

Dora the Explorer Dan Oreo Termahal Badan pegal – pegal karena terpenjara selama lebih dari lima jam. Ditambah lagi harus berhimpitan di kerumunan manusia saat festival. Begitu masuk ke dalam  subway , yang pertama kali ingin kulakukan adalah tidur. Ah leganya ketika kulihat ada kursi kosong yang bisa kududuki. Enaknya bisa selonjoran untuk mehilangkan rasa pegal di kaki. Rupanya ketika aku tertidur, muridku iseng mengambil foto diriku yang sedang tertidur. Refleks aku terbangun. Begitu tersadar, tiba – tiba muncul seorang anak kecil bersama ibunya. Mereka berdiri tepat di hadapanku. Harusnya aku beri kursi itu pada mereka tapi ada sedikit kebingungan soal memberi tempat duduk di Korea atau di Jepang. Terkadang para orang tua menolak tawaran tersebut. Terlebih lagi jika kita menawarkan kursi itu pada orang yang masih muda. Salah satu alasan yang kutahu adalah mereka tak ingin terlihat seperti orang tua. Maka, tak heran jika beberapa orang tua pun terkadang menolak diberi kurs