Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2009

I am not a mom

I'm not a mom It's true that I am not a mom yet. I am still single but today I was blessed with such a wonderful feelings which I can't put into words. Hari ini Chemy hampir seharin main bersamaku. Kecuali saat Vina (atau Vani) bawa dia main di kelas. Saat aku sedang menilai penampilan anak-anak yang telat tugas, Chemy dibawa Vani liat ikan di lantai dua. Tapi karena Vani harus masuk kelas atau ada urusan sesuatu, dia menitipkannya lagi padaku. Chemy bersemangat naik turun tangga dan liat kelas-kelas yang sudah kosong. Tentu ada pertanyaan, "Ateu, kenapa kelasnya kosong?" dll...(pertanyaannya banyak). Saat turun, di tangga dia dihampiri anak-anak yang mau tes. Karena belum akrab dia sembunyi ke pelukanku. Ternyata saat aku sibuk denger Aji tampil, Chemy tertidur. Oh, saat itu aku usap-usap punggungnya. Dear! Knowing that he fell a sleep on my bossom has created an emotional feelings in me. I don't know the exact name for it. But one thing for sure, I was

Aku dan Anak-anak

Aku dan Anak-anak Akhir-akhir ini aku senang sekali karena sukses nyuapi anak-anak. Cerita pertama nyuapi anak kecil itu dengan Chemy. Mi, masih ingat ga? Nah, yang ke dua itu kemarin bersama Asad. Biasa dipanggil Kaka Asad. Kemarin, tiba-tiba ditengah asyiknya bermain, Kaka menghampiriku. "Kaka mau itu," ujarnya. Saat itu aku baru menyelesaikan makan siangku. Sengaja hari itu aku membawa bekal dari rumah karena aku sudah merasa tempat-tempat makan di lingkunganku sudah tidak bersahabat lagi denganku. I don't eat spicy and sour food, not that I don't like it. I can't eat it. Hari itu aku dibekali ikan mujair bumbu kecap oleh ibu. Ternyata Kaka suka ikan mujair itu. Aku teringat adiku yang bekalnya tidak dimakan. Lalu aku ambil sebagian daginng dan nasinya. Kaka makan dengan lahapnya sambil main game. Sehabis makan terdengar suara dari Kaka..."There's a frog." rupanya Kaka sendawa...waduh kenyang ya Ka...Aku senang sekali bisa menyuapi anak kecil

Kelas Korea Jualan Bungeoppang

Kelas Korea Jualan Bungeoppang Weis, Arum serius ama nuang adoanannya. Rabu kemarin, anak-anak kelas Korea mulai belajar lagi. Tapi karena suasananya masih hectic diputuskan kalo Rabu kemarin mereka buat kue Bungeoppang yang dulu pernah buat dan gagal. Adonannya sudah aku buat dari rumah. Anak-anak tinggal membakar saja. Disaksikan oleh Hyesun...kita membuat kue bungeoppang. Waktu ditanya tentang rasa, Hyesun bilang rasanya cukup hanya agak kurang manis. Yang ajaibnya ternyata dia juga belum pernah masak bungeoppang sendiri.  Harga sebuah bungeoppang di Korea itu 5.000 rupiah. Wuih...mahal amat. Tiba-tiba anak-anak dari kelas lain bermunculan. Ternyata bau harumnya itu telah memancing mereka untuk masuk. Tadinya kue itu hanya untuk konsumsi anak-anak saja, eh...ternyata ada juga yang tertarik untuk membeli. Ya sudah kita jual saja sisanya dengan harga 2.000 rupiah. Bungeoppang emang enak banget kalo dimakan anget-anget. Yummy! Festival bahasa semester ini kita akan menju

Bungeoppang a.k.a Taiyaki

Bungeoppang a.k.a Taiyaki “ What did Archimedes say? “Eureka”. I would like to borrow his word for my little success although I didn’t invent anything. ”     Aku udah bingung banget cari resep Bungeoppang , kue isi pasta kacang merah berbentuk ikan. Coba beberapa resep tetep tak sukses. Lalu aku tengok resep sodara tuanya Bungeoppang , Taiyaki . Ceritanya dulu orang Jepang yang memperkenalkan Taiyaki ke Korea saat jaman pendudukan mereka dulu. Nah, kalo orang Korea bilang Bungeoppang itu sama a ja  dengan Taiyaki . Untuk sejarah   Taiyaki dan Bungeoppang bisa dicari di Wikipedia . Infonya lengkap.   Back to my story Nah, setelah tidak berhasil dengan resep sebelumnya (kegagalan dijamin ada dipihak pembuat kuenya bukan di pembuat resep ^^;) aku kemarin iseng dan penasaran cari resep Bungeoppang dalam bahasa Korea tapi ga dapet. Ada sih satu tapi ga detail dan aku ga ngerti. Trus aku cari resep sodara tuanya aja, Taiyaki. I am lucky. Aku dapet beberapa resep Taiyaki. S

Akhirnya Renanglah Pilihanku

Akhirnya Renanglah Pilihanku Setelah meraung-raung ingin liburan dan tetap tak bisa terwujudkan, akhirnya pilihan terakhir jatuh ke renang. Tanggal 25 Desember saat umat Nasrani merayakan Natalan, aku, Nur dan Iyen memutuskan untuk pergi berenang. Wuihhh...liat air yang banyak kayak gitu bikin fresh otak juga. Kami berenang dari jam setengah sepuluhan hingga jam setengah 12. Wuaaaaaaaaajib! Badan jadi gelap sebagian, mata merah, badan remuk redam, perut kenyak (karena setiap kali istirahat pasti ngisi bahan bakar hehehehe) plus ngantuk. Pulang ke rumah langsung tak tahan untuk tidur. Sebelumnya minum susu biar badanku agak gemukan dikit hehehehe. Ajib...bangun udah mau maghrib. Dan mulailah kurasakan badan yang serasa patah-patah karena sudah lama tak berenang. Hari 30 Des 2008 di pengujung tahun kita masih tetap rapat. Wali kelas plus sibuk ngurusin rapot. Nah, tiba-tiba ide itu muncul begitu aja. Renang lagi Yu! Beberapa bilang mau tapi bingung tempat. Ada yang bilang kejauhan d