Skip to main content

Sesuai Judul Blog "Asruk-asrukan"

Asruk-asrukan

At last, after such a long break from adventure, my friends and I were finally back on the track. We did our adventure again with "Mama" our mentor.
Tujuan kita adalah Kawah Putih Ciwidey. Pergi naik angkutan umum. Kita naik Elf, hehehehe ... bagi beberapa temanku kendaraan ini cukup mencengangkan karena jumlah penumpangnya yang ajib dibandingkan daya angkutnya. Karena aku sudah biasa dengan kendaraan ini kalo pulang kampung, aku tidak kaget. Oh...ini yang harus lima penumpang di depan baru mau berangkat. Bisa dibayangkan posisi si supirnya?
Perjalanannya cukup singkat dan menyenangkan. Sampai di tempat awal tracking kita makan-makan dulu. Kelaperan nih...........! And the adventure begins. Awalnya masih lurus-lurus aja tapi kejutan baru dimulai. Begitu naik bukit yang penuh dengan pepohonan merambat, perjuangan dimulai. Kita bener-bener sudah siap babak belur. Tergores duri, terjerembab, terpeleset, kena pukul pohon, terbentur pohon, etc itu yang kita hadapi.
Wah, ini yang paling ajib yang pernah aku lakukan. Saat mendaki kita harus merayap, menempel seperti cecak dan ketika turun harus merayap dan seperti sedang turun dari perosotan. Kita berjalan di antara bebatuan dan banyak bolong-bolong yang menjebak sehingga kita terjerembab. Pokoknya asoy banget dah!
Waktu lagi naik dan turun ga kerasa apa-apa, nah baru ketika tangan terkena air, wuih...perih! Cek punya cek ternyata di tanganku banyak goresan. Oleh-oleh dari pepohonan!
Karena jalannya cukup sulit akhirnya diputuskan untuk pulang lagi dan tentu saja tidak sampai ke Kawah Putihnya. Itu kita baru menyelesaikan 1/3 dari perjalanan. Efek dari jalan itu kita kelaparan. Bekal yang dibawa Nur, langsung disantap.
Setelah tidak sukses ke kawah dengan berjalan, kita meneruskan dengan naik angkot. Sayangnya kita sudah terlalu sore, jadi kita tidak masuk ke kawasan kawah putihnya. Jadi, masih hutang tuh!
Pokoknya, I am looking forward to have another great adventure again!!!!!!!!!!!

Comments

Popular posts from this blog

프라이팬 놀이/Frying Pan Game/BTS

Playing Frying Pan Game/BTS We played a new game called Frying pan game (프라이팬 놀이) with our Korean guests in our Korean Class. It was fun. It’s like catching the mouse game. We learn the Korean numbers in the same time.  Say, if your friend mentions your name and the number, you have to mention your name according to the number he/she mentions previously.  For example, if your friend says "Dana dul (2)", so you have to say your name twice, "Dana...Dana" and so on and so on. If you make a mistake, well, you get the punishment. The type of the punishment depends on the agreement of the players. They are many types, trust me. Just choose one.  This game was played on one of the TV programs in Korea hosted by Kang Ho Dong (강 호 동), Hye Ryong said. 재미 있네요. 우리 애들이 놀이를 좋아해요.  But hey! BTS too played this game on one of their TV shows.  You can check out the video  here  So far, we have learned many Korean games. Mostly we got...

Yutnori

Yutnori Apa itu Yutnori ? Hmmm... pernah dengar yutnori (dibaca: yunnori)? kata ini bukan berasal dari bahasa Jawa tapi bahasa Korea. Yutnori adalah nama salah satu permainan tradisional Korea.  Permainan ini biasa dimainkan secara beregu ketika acara tahun baru Korea yang disebut juga 설날 (sollal) . Tahun baru biasanya menjadi ajang kumpul seluruh anggota keluarga. Selain makan Tteokguk , mereka biasanya memainkan Yutnori . Ini penampakan Yutnori , ada papan permainan dan dadunya. Yang unik, dadunya tidak bentuk kotak seperti kebanyakan dadu pada umumnya tapi berbentuk batangan. Hal lain yang membedakan dadu  yutnori  dari dadu pada umumnya adalah tidak ada bentuk titik-titik yang melambangkan angka. Yang ada itu tulisan  도  (Do),  개  (Gae),  걸  (Gul), dan  윷  (Mo) .   Eh, permainan ini pernah muncul disalah satu drama Korea yang dulu nge-hits banget dulu, Princess Hours. Kalau tidak salah di ep...

Historical Visit

Historical Visit Besides visiting Baduy. We also visited the old Banten. Banten used to be the most popular kingdom. It is known till England. Once their representative visited England and they were welcomed exaggeratedly. Banten is famous because it had an international port for trading. People from many countries visited it. Unfortunately there’s disagreement between the father—Sultan Ageng Tirtayasa—and the son—Sultan Haji who collaborated with the Dutch—which lead to the destruction of the palace and the vanquishing the offspring of the royal family. They now spread everywhere. The remnant was unknown back then till recently on the initiative of one person there the digging was conducted. During the old regime, Old Banten was stated to be dead site. So, not like Borobudur temple, the Old Banten remained infamous. The reconstruction was done very slowly. You can see in my pictures there. Instead now, the site is famous for the people who believe in magic tricks. They wh...