Skip to main content

The Slow and Fury Consuming Cooking Session

The Slow and Fury Consuming Cooking Session


Ajib memang hari Rabu kemarin. Penuh dengan turun naik tangga dan marah-marah. 아이구, 진짜! 정만 답답해! Aku itu orangnya ga sabaran kalo liat orang lelet. No leletisme with me. Apalagi saat liat jam ternyata waktu yang ada tinggal sedikit tapi masakan belum slese. Explodelah diriku ini. Anak yang mau macam-macam aku berikan tampang garang tak kenal kompromi (waktu itu kebetulan aku lagi pegang pisau jadi anak-anak ngeri, padahal mau motong Kimpap). Untungnya ada hujan jadi masaknya bisa diperpanjang.
Hari itu kita masak Bulgogi, Kimpap dan Ramyun. Anak-anak sampe kekenyangan makan. Itu yang ga bisa didapat kalo makan di rumah makan Korea. Harganya bo, selangit. Mereka makan masakan sepuasnya.
Mereka itu seperti mobil yang pake diesel, lama panas. Jadi begitu mau selesai acara barulah mereka sibuk melakukan sesuatu. Ada yang bantu masak, ada yang bantu motong-motong. Bulgogi itu hampir tak termasak karena kita cuma punya 1 kompor gas. Tapi akhirnya setelah selesai masak Ramyun, Bulgogi terselamatkan dengan dimasak menggunakan kompor gas setelah tidak sukses dengan arang karena hujan “Aku mau ada dua kompor gas okay? Ingat harus dua, ga mau tau!” “Iya saem, tenang aja.” (Itu dialog aku yang penuh ancaman pada anak-anak sehari sebelumnya)
Di sini aku perlihatkan beberapa foto kegiatan anak-anak (setelah amarahku mereda. Sebenarnya aku merasa bersalah sama satu anak karena dia yang ada di depanku waktu aku lagi marah) hari Rabu itu.
Ini bahan-bahan, persiapan dan percobaan bikin Kimpap.
Yang ini Dea yang sedang menggulung Kimpap.
Yang ini Ama yang rajin nyusun Kimpap.
Yang ini Dea lagi motong Kimpap.
Yang ini Firda yang tidak mau mukanya tertangkap kamera pas lagi makan Ramyun. (“Saem jangan, malu.”) Takut ketahuan banyak makan ya?
Yang ini Ema yang sibuk makan Ramyun pake sendok dan sumpit.
Ini ketika hujan lebat dan masak pake arang yang ga berhasil. Mereka lagi masak Bulgogi.
Pesan dari ibuku, “Teteh, daripada kamu marah-marah terus, udah jangan ada acara masak-masak lagi. Kalo mau masak, biar mereka yang buat semuanya. Kamu bantu aja.” Iya sih kepikiran juga. Aku salah ngambil posisi. Aku lebih jadi murid. I should have let them do the job. Let them learn. Tapi masalahnya aku tidak tahan dengan leletisme. Jadi aku suka pengen ngambil alih. 나주에 이미 요리를 하지 않다! !

Comments

Popular posts from this blog

프라이팬 놀이/Frying Pan Game/BTS

Playing Frying Pan Game/BTS We played a new game called Frying pan game (프라이팬 놀이) with our Korean guests in our Korean Class. It was fun. It’s like catching the mouse game. We learn the Korean numbers in the same time.  Say, if your friend mentions your name and the number, you have to mention your name according to the number he/she mentions previously.  For example, if your friend says "Dana dul (2)", so you have to say your name twice, "Dana...Dana" and so on and so on. If you make a mistake, well, you get the punishment. The type of the punishment depends on the agreement of the players. They are many types, trust me. Just choose one.  This game was played on one of the TV programs in Korea hosted by Kang Ho Dong (강 호 동), Hye Ryong said. 재미 있네요. 우리 애들이 놀이를 좋아해요.  But hey! BTS too played this game on one of their TV shows.  You can check out the video  here  So far, we have learned many Korean games. Mostly we got...

Yutnori

Yutnori Apa itu Yutnori ? Hmmm... pernah dengar yutnori (dibaca: yunnori)? kata ini bukan berasal dari bahasa Jawa tapi bahasa Korea. Yutnori adalah nama salah satu permainan tradisional Korea.  Permainan ini biasa dimainkan secara beregu ketika acara tahun baru Korea yang disebut juga 설날 (sollal) . Tahun baru biasanya menjadi ajang kumpul seluruh anggota keluarga. Selain makan Tteokguk , mereka biasanya memainkan Yutnori . Ini penampakan Yutnori , ada papan permainan dan dadunya. Yang unik, dadunya tidak bentuk kotak seperti kebanyakan dadu pada umumnya tapi berbentuk batangan. Hal lain yang membedakan dadu  yutnori  dari dadu pada umumnya adalah tidak ada bentuk titik-titik yang melambangkan angka. Yang ada itu tulisan  도  (Do),  개  (Gae),  걸  (Gul), dan  윷  (Mo) .   Eh, permainan ini pernah muncul disalah satu drama Korea yang dulu nge-hits banget dulu, Princess Hours. Kalau tidak salah di ep...

Bungeoppang a.k.a Taiyaki

Bungeoppang a.k.a Taiyaki “ What did Archimedes say? “Eureka”. I would like to borrow his word for my little success although I didn’t invent anything. ”     Aku udah bingung banget cari resep Bungeoppang , kue isi pasta kacang merah berbentuk ikan. Coba beberapa resep tetep tak sukses. Lalu aku tengok resep sodara tuanya Bungeoppang , Taiyaki . Ceritanya dulu orang Jepang yang memperkenalkan Taiyaki ke Korea saat jaman pendudukan mereka dulu. Nah, kalo orang Korea bilang Bungeoppang itu sama a ja  dengan Taiyaki . Untuk sejarah   Taiyaki dan Bungeoppang bisa dicari di Wikipedia . Infonya lengkap.   Back to my story Nah, setelah tidak berhasil dengan resep sebelumnya (kegagalan dijamin ada dipihak pembuat kuenya bukan di pembuat resep ^^;) aku kemarin iseng dan penasaran cari resep Bungeoppang dalam bahasa Korea tapi ga dapet. Ada sih satu tapi ga detail dan aku ga ngerti. Trus aku cari resep s...