Bujet Pas-pasan
Keliling Korea 60 Hari? Bisa!
Mungkinkah aku
bisa mewujudkan impianku untuk berpetualang?
Mungkinkah
dengan keuangan yang minim aku bisa menjejakkan kaki di negeri Ginseng?
Akankah ada
orang yang berkenan mengulurkan tangannya saat aku berada di negeri asing?
Mantra
Munjarab
Dengan mantra Man Jadda Wajada yang kudapat
dari buku Negeri 5 Menara, keukeuhisme dan uluran
tangan banyak pihak, akhirnya aku bisa melewati semua rintangan awal dan
berhasil menjejakan kakiku di Korea Selatan.
Buku ini tak sekedar berisi panduan dan tips untuk
menjelajahi negara Korea Selatan, tapi banyak cerita lain yang lebih pribadi.
Di sini kubagi cerita tentang bagaimana akhirnya aku menemukan hal yang lebih
berharga dari sekedar jalan-jalan biasa, yaitu persaudaraan dan people
to people contact. Teringat pepatah Afganistan yang kubaca di buku
berjudul Selimut Debu karya Agustinus Wibowo, “Hari pertama
adalah teman. Hari berikutnya jadi saudara”. Mereka membuatku serasa berada di
rumah sendiri.
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti kerabat dan kawan
Perjalananku membuktikan kebenaran penggalan syair dari Iman
Syafi’I yang kubaca di buku Negeri 5 Menara, “Merantaulah, kau akan
dapatkan pengganti kerabat dan kawan” serta keajaiban dari situs jaringan
silaturahmi internasional “Hospitalityclub”
yang dibuat oleh Veit Kühne. Masalah keuangan minim dan akomodasi bisa teratasi
berkat relasi dari hospitalityclub.
Petualanganku
di Korea Selatan juga memberikan banyak kejutan, seperti ketika di luar dugaan
aku bisa bertatap muka dengan aktor – aktor yang dulu sempat kulihat di layar
kaca dan menikmati berbagai macam konser musik gratis. Bahkan aku lebih
beruntung lagi karena bisa menyaksikan konser musik klasik yang dibawakan oleh
kelompok orkestra terkenal dengan konduktornya yang kelas dunia serta nongkrong
bareng orang-orang asing di Hallyu
Dream Concert yang berisikan para boyband dangirlband yang
sedang ngetop secara gratis.
A Rude Awakening
Perjalananku di Korea Selatan tak hanya memberikanku
kesenangan tapi juga "a rude awakening" tentang negaraku
dan para pahlawan devisa. Aku pun menjadi paham mengapa Korea sekarang begitu
menggiurkan bagi para pelancong. Pemerintah Korea begitu piawai dalam mengolah
daya pikat mereka. Pemerintah Korea seperti sedang memanfaatkan apa yang
disebut Paolo Coelho sebagai Beginner’s Luck sehingga
pundi-pundi devisa mereka menggemuk.
Impian buku
ini adalah agar lebih banyak lagi orang yang mau mencoba berpetualang melalui
situs jaringan silaturahmi seperti Hospitalityclub. Just
feel the difference.
Comments